Resep Hard Roll yang mudah untuk di ikuti.
Hai hai!
Ketemu lagi di Dapur si Bocah!
Kali ini aku akan berbagi resep roti. Lagi-lagi, roti ini kesukaan Mama dan aku. Hahahahaha.
Hard Roll adalah salah satu jenis roti yang biasa disajikan di restaurant semi-formal dan formal. Hard Roll adalah "teman" dari Soft Roll yang biasanya akan disajikan ketika para tamu yang sedang menunggu makanannya datang. Rotinya akan disajikan di keranjang kecil bersama dengan butter. Kalo bagi orang Surabaya yang sudah sering pergi makan di salah satu restaurant yang menyajikan steak kalian pasti akan diberi satu buah roti yang disebut Soft Roll atau Dinner Roll yang langsung disajikan di piring kecil bersama dengan butter.
Oke, cukup sekian pembukaannya yaa hihi
Udah, dari pada banyak basa basi lagi mending langsung aja nih aku kasih resep Hard Rollnya.
Silahkan dicoba ya Guys! :D
HARD ROLL :
250 gram tepung protein tinggi atau tepung untuk membuat roti
150 ml air
5 gram ragi instant
5 gram garam
10 gram gula
20 gram butter
Cara Membuat :
1. Siapkan bahan-bahannya dan jangan lupa untuk mengayak tepung supaya tidak ada tepung yang menggumpal.
2. Masukkan tepung, gula, dan ragi instant kedalam bread mixer. Setelah itu aduk bahan kering dengan kecepetan rendah hingga bahan kering tercampur rata. Setelah bahan kering tercampur rata, masukkan air perlahan-lahan hingga adonan menyatu dan menjadi gumpalan adonan padat.
3. Setelah adonan roti menggumpal, masukan bahan yang belum dimasukkan yaitu garam dan butter. Lalu aduk rata dengan kecepatan sedang hingga adonan kalis.
*kenapa ya garam dan butter dimasukkan terakhir? karena bila dimasukkan bersamaan dengan ragi, maka nanti adonan roti tidak akan mengembang dengan sempurna. Ragi akan bekerja lebih baik dengan bantuan gula. Butter dimasukkan terakhir bersama dengan garam karena butter adalah salah satu jenis lemak yang membuat adonan tidak lengket, bila butter dilettakan di awal maka adonannya akan bantet*
4. Setelah adonan kalis, bulatkan adonan dan pindahkan ke mangkuk atau wadah yang besar karena nantinya akan difermentasi atau didiamkan selama kurang lebih 1 jam hingga adonan membesar 2 kali lipat. Jangan lupa untuk menutup wadah atau mangkuk dengan cling wrap atau kain basah.
5. Setelah didiamkan selama 1 jam, adonan akan membesar 2 kali lipat. Untuk mengecek bahwa adonan sudah siap dipakai untuk pengolahan selanjutnya, tekan adonan dengan jari hingga menyentuh dasar mangkuk. Apabila adonan ikut turun dengan tekanan jari, maka adonan siap untuk pengolahan selanjutnya. Tetapi bila adonannya naik kembali meskipun sudah ditekan, maka adonan membutuhkan waktu fermentasi lagi.
6. Adonan yang sudah selesai difermentasi siap untuk ditimbang. Sebelum adonannya dibagi, adonan harus diuleni lagi hingga udara yang berada didalam adonan hilang. Setelah itu bagi adonan seberat 30 hingga 31 gram dan akan menjadi sebanyak 14 buah.
7. Setelah adonan dibagi menjadi 14 buah, bulatkan adonan dan tempatkan pada loyang yang sudah diberi tepung supaya adonan tidak menempel di loyang. Lalu fermentasikan adonan lagi hingga membesar selama 30 menit.
8. Setelah fermentasi kedua, ambil 1 buah adonan dan pipihkan hingga semua gelembung udara yang ada didalam adonan hilang. Setelah dipipihkan, ambil bagian tepi terluar dari adonan dan gulung serta tekan kedalam hingga semua tergulung seperti gambar ke 3. Sebelum tergulung sepenuhnya, tekan pada gulungan terkahir pada ujung bawah adonan sehingga adonan menempel sempurna. Lalu satukan tiap tepi adonan hingga membentuk seperti donat.
9. Lakukan hingga adonan habis dan letakkan kembali kedalam loyang. Lalu tutupi loyang dengan kain basah dan fermentasikan lagi selama kurang lebih 1 jam agar adonan membesar sebelum akhirnya dipanggang.
*selagi menunggu adonan mengembang, jangan lupa panaskan ovennya pada suhu 220 derajat api bawah kalo yang pake oven listrik, sedangkan untuk oven api (oven api yang aku maksud itu oven yang jadi satu sama kompor, yang biasanya kompor diatas dan ovennya dibawah ituu haha) seperti punyaku, panasin ovennya pada suhu 170 derajat api bawah yaa. Kenapa kok oven api suhu yang dibutuhkan lebih kecil daripada oven listrik? Karena oven api lebih panas banget daripada oven listrik (dulu soalnya pernah coba panasin oven aku di 200 derajat dan hasil rotinya keras dan rada gosong kayak batu wakakakaakak :p). Aku biasanya manasin ovennya 15 menit terkahir sebelum adonannya mengembang sempurna untuk dipanggang (jadi kira-kira aku manasin ovennya di menit ke 45 pada saat waktu mengembangkan adonan)*
10. Ini adalah adonan yang sudah membesar dan siap untuk dipanggang.
11. Sebelum dipanggang, permukaan adonan harus dibasahi dengan air menggunakan kuas supaya hasil permukaan roti setelah dipanggang keras dan dalamnya lembut seperti tekstur baguette.
12. Setelah permukaan rotinya diberi air, akhirnya siap dipanggang deh. Oven pada suhu 170 derajat api bawah (kalo pake oven api bawah kompor) bila menggunakan oven listrik, panggang roti dengan suhu 220 derajat selama kurang lebih 15 menit, lalu turunkan suhunya ke 160 derajat dan oven lagi selama kurang lebih 7 menit hingga permukaan roti kuning kecoklatan.
13. Keluarkan Hard Roll dari oven dan pindahkan ke cooling rack dinginkan. Kalo ada yang mau makan hangat-hangat sambil diolesi butter juga boleh, malah enak bangettt hahahahaha.
Voilla, jadilah Hard Rollnya!
Silahkan resepnya dicoba yaa! Memang kelihatan bahannya mudah dicari, tetapi prosesnya agak panjang. Makanya kalo mau bikin Hard Roll ini siapin waktu yang agak lumayan ya supaya hasilnya memuaskan.
THANK YOU! :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar